quickedit{ display:none; }

KLIK NAMA JODOH ANDA

ayo klik anda dapat uang

Social Icons

Rabu, 02 Januari 2013

INFO PERSIB 2013

POJOK PERSIB: Musim depan Persib dilatih arsitek lokal

Pelatih (bisnis-jabar.com)
BANDUNG (bisnis-jabar.com) : PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) memastikan arah calon pelatih Persib musim datang merupakan pelatih lokal.
Salah seorang komisaris PT PBB Kuswara S. Taryono mengatakan, dari hasil pembahasan dengan berbagai pihak serta menimbang baik buruk seluruh kandidat pelatih Persib musim depan, PT PBB menilai kemungkinan besar Persib dilatih arsitek lokal.
“Sampai saat ini arahnya kami akan menggunakan jasa pelatih lokal musim depan,” kata Kuswara ketika ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Bandugn hari ini.
Meski tidak secara eksplisit menyebutkan pelatih Persib musim depan adalah Rahmad ‘RD’ Darmawan, Namun, jika mengacu pada bursa pelatih Persib yang ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu, RD merupakan satu-satunya pelatih lokal dalam bursa tersebut.
Pada bursa pelatih tersebut, nama RD bersaing dengan 3 juru taktik asing yakni Jacksen F Tiago (Brasil) pelatih yang sukses mengantarkan Persipura Jayapura menjuarai Indonesia Super League (ISL) musim lalu.
Selain itu, nama Robert Rene Albert (Belanda) yang membawa Arema Indonesia menjuarai ISL musim 2009/2010, serta Alfred Riedl (Austria) yang berhasil membawa Timnas Indonesia menjadi runner up AFF cup 2010 lalu.
“Tapi kami masih menunggu hasil dari workshop PSSI, karena setelah keputusan keluar tentang format dan jadwal kompetisi, semuanya menjadi lebih mudah termasuk menyebutkan nama calon pelatih Persib musim depan,” tukas Kuswara. (FSI)

Sejarah Persib


Lahir Sebagai Alat Perjuangan

WAKTU tampaknya berlalu sangat cepat hingga tidak terasa, tim kebanggaan masyarakat Bandung dan Jawa Barat, yaitu Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung, yang lebih dikenal dengan nama Persib, kini sudah memasuki usia 72 tahun pada 14 Maret 2005 lalu.

Menurut buku “Sejarah Lintasan Persib” yang dibuat oleh R. Risnandar Soendoro, lahir dan perkembangan Persib sendiri, tidak lepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Persib lahir pada 1933, di tengah rasa nasionalisme untuk memerdekakan diri dari cengkraman penjajahan Belanda. Persib menjadi salah satu akar perjuangan rakyat Bandung dan Jawa Barat ketika itu. Hingga sangatlah wajar, jika Persib menjadi bagian terpisahkan dari masyarakat Bandung dan Jawa Barat.

Sebelum bernama Persib, di Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) yang berdiri pada 1923. BIVB merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum naisonalis. BIVB biasanya melakukan pertandingan di lapangan Tegallega.

Namun, BIVB kemudian menghilang dan muncullah dua perkumpulan lain, yaitu Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetbal Bond (NVB).

Pada 14 Maret 1933, kedua perkumpulan ini sepakat bergabung dan lahirkan Persib. Saat itu pula, di Bandung juga berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori orang-orang Belanda yaitu Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Masyarakat juga lebih senang menonton pertandingan VBBO karena pertandingan biasanya digelar di dalam kota seperti UNI dan SIDOLIG.

Namun, perkumpulan yang sebelumnya berada di bawah VBBO, antara lain UNI dan SIDOLIG, kemudian bergabung dengan Persib. Bahkan, VBBO kemudian menyerahkan lapangan yang biasa mereka gunakan yaitu lapangan UNI, SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan SPARTA (Stadion Siliwangi).

Saat pendudukan Jepang, Persib berganti nama menjadi Rengo Tai Iku Kai. Rongrongan kembali datang ketika pasukan Belanda yang kembali ke Indonesia, berupaya untuk kembali menghidupkan VBBO. Namun, Persib berdiri kokoh atas prakarsa dr. Musa, Munadi, H. Alexa, dan R. Sugeng.

Persib kemudian bisa bertahan dan eksis hingga sekarang ini, bahkan menjadi salah satu kekuatan sepak bola nasional. Semoga saja, Persib tetap langgeng dan terus mencetak prestasi. Amin.


Persib Punya Sejarah Gemilang

JIKA melihat perjalanan Persib Bandung selama mengikuti Kompetisi Sepak Bola Liga Indonesia yang dimulai sejak tahun 1994 sampai sekarang tahun 2005, boleh jadi Liga Indonesia I yang digelar tahun 1994-1995, merupakan tahun prestasi bagi Persib.

Pada LI perdana yang merupakan kompetisi gabungan dari peserta asal tim perserikatan dengan Galatama tersebut, Persib berhasil menorehkan tinta emas sebagai tim pertama yang memboyong Piala Presiden. Bermodalkan materi pemain tim juara kompetisi perserikatan tahun 1990, Persib yang dilatih Indra M. Thohir dan diperkuat para pemain lokal asal Bandung dan Jabar mampu menghempaskan tim asal Galatama Petrokimia Gresik yang saat itu telah dihuni tiga pemain asing Jacksen F. Tiago, Carlos de Mello, dan kiper Darryl Sinerine.

Pada partai final yang berlangsung 30 Juli 1995 di Stadion Utama Senayan Jakarta (kini Stadion Gelora Bung Karno), gol tunggal Sutiono membungkam perlawanan Petrokimia 1-0, untuk memastikan gelar juara. Saat itu Persib sangat produktif dalam mencetak gol. Dari 32 pertandingan selama putaran pertama dan kedua, mampu mengumpulkan 54 gol dan kemasukan hanya 15 gol.

Sebagai juara, Persib memiliki tiket untuk tampil diajang internasional mewakili Indonesia dalam Piala Champions Asia yang diikuti juara-juara liga di negara Asia. Prestasi Persib sebagai debutan ternyata tidak memalukan.

Menumbangkan juara Liga Thailand Bangkok Bank 2-0 di Bangkok dan kalah 1-2 di Bandung. Kemudian mengalahkan juara liga Filipina Pasar City 2-1 di Bandung dan 3-1 di Manila. Hasil ini membawa Persib lolos ke peremfat final.

Sayangnya meski tampil di depan dukungan ribuan bobotoh di Stadion Siliwangi, Ajat Sudrajat cs. takluk 1-3 dari juara liga Jepang Verdy Kawasaki, tumbang 2-3 dari juara bertahan Thai Farmers Bank dan takluk 1-4 dari juara liga Korea Selatan Ilhwan Chunwa. Meski gagal ke semifinal, pelatih Indra Thohir mendapat penghargaan dari AFC sebagai pelatih terbaik Asia.

Catatan sejarah sepanjang tahun 1994-1995 ini, bisa jadi bakal sulit untuk diulangi lagi. Entah kapan lagi Persib bisa menunjukkan keperkasaannya di Liga Indonesia. Hingga Liga Indonesia X, Persib tidak pernah lagi juara. Bahkan saat itu Persib sudah menggunakan para pemain asing yang berasal dari Cile, Paraguay, Uruguay dan Argentina, namun tetap saja tidak bisa menyamai prestasi Robby Darwis dkk.

Setelah juara LI I, prestasi Persib cenderung turun. Pada empat kali Liga yaitu LI V tahun 1998/1999, LI VI (1999/2000), LI VIII 2001/2002 dan LI IX (2002/2003) Persib nyaris jatuh ke jurang degradasi.

Pada LI V, Persib lolos dari degradasi setelah pada pertandingan terakhir mengalahkan tuan rumah Persita Tangerang di Stadion Benteng Tangerang. Persita yang akhirnya terjun ke jurang degragasi. Begitu juga pada LI IX, Persib harus bertanding di babak play off bersama Persela Lamongan, PSIM Yogyakarta, dan Perseden Denpasar. Untung Persib kembali lolos dari degradasi setelah mengalahkan Persela dan PSIM dengan angka 1-0, kemudian imbang 4-4 dengan Perseden. Pada LI X Persib hanya menempati posisi keenam klasemen.

Sumber :
Pikiran Rakyat, dalam :
http://persib.wordpress.com/sejarah-persib/lintasan-sejarah/

Sumber Gambar:
http://costea1078.files.wordpress.com/2008/02/persibdoeloe-1.jpg

Misteri Gol Persib

BANDUNG - Ada yang unik soal terciptanya gol bagi Persib Bandung pada laga melawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, Sabtu (12/11/09) malam. Gol yang membuat Maung Bandung menahan Sriwijaya 1-1 pada menit ke-90 ini tidak diakui dua skuad Persib. Loh kok?

Jika melihat di layar kaca, memang sulit menentukan siapa sebetulnya yang mencetak gol bagi Persib. Namun, berdasarkan pantauan pengawas pertandingan, akhirnya stoper asing Christian Rene Martinez yang dinilai menceploskan bola melalui sundulannya. Gol ini memang tercipta berawal dari free kick Atep dari sisi kanan gawang.

Namun, Rene mengaku gol yang tercipta tersebut merupakan golnya Atep. Sebab, dirinya memang tidak merasa membelokan bola ke gawang yang dijaga kiper Fery Rotinsulu tersebut. Hanya saja, Rene mengaku, dorongan yang dilakukan salah satu pemain Laskar Wong Kito - julukan Sriwijaya - menjadi anugerah bagi Maung Bandung.

"Ini gol dari Tuhan. Kalau saya tidak didorong, mungkin gol itu tidak tercipta. Persib harus berterima kasih kepada Atep. Tendangannya begitu akurat dan mampu merubah kedudukan kita. Ini benar-benar sebuah keberuntungan," beber Rene.

Bek asal Paraguay ini memang tidak terlalu mempersoalkan siapa sebenarnya yang menciptakan gol bagi Maung Bandung. Bisa meraih poin perdana pada laga tandang, kata Rene, sudah sangat berarti bagi Persib. "Saya lihat semuanya sangat senang. Ini jadi motivasi sekaligus evaluasi bagi saya dan Persib agar tampil lebih baik lagi," ungkapnya.

Senada dengan Rene, Atep sendiri pun tidak tahu siapa yang sebetulnya menciptakan gol. Baginya, bisa menahan imbang Sriwijaya pada menit terakhir menjadi anugerah tersendiri bagi Persib. Gol yang tercipta, kata Atep, benar-benar dirasakan dahsyat bagi para skuad dan ofisial Maung Bandung.

"Saya hanya menendang bola ke arah dalam kotak penalti. Saya tidak tahu gol itu apakah hasil dari tendangan saya atau bukan. Apakah tendangan itu menyentuh pemain persib atau pemain sriwijaya, saya tidak tahu. Tapi siapa pun yang cetak gol, yang penting kita menang," pungkasnya. (hmr)

0 komentar:

Posting Komentar

rank

iklan

Connect With Us

Instructions

Pages

BTricks

welcome to my blog taufik psycho

Blogger templates

Resource

ads ads ads ads

Site Map

welcome my blog taufik psycho.com

Advertise


free counter

Recomended