Penyakit Osteoporosis
Proses menuju menopause terjadi ketika fungsi indung telur mengalami penurunan dalam memproduksi hormon. Pada saat mulai terjadi penurunan fungsi ini gejala-gejala menopause mungkin muai terasa meskipun menstruasi tetap datang. Saat mulaui nampak ada perubahan pada haid,misalnya menjadi lebih singkat atau lebih memanjang, atau banyaknya darah haid yang keluar tidak konsisten lagi dari bulan ke bulan.Pada saat ini sebaiknya wanita lebih banyak mengonsumsi vitamin-vitamin dan zat kapur (kalsium) sebagai suplemen (tambahan) dan penyangga karena penurunan produksi hormon estrogen akan diikuti dengan meningkatnya kalsium yang terbuang dari tubuh seorang perempuan. Banyak wanita setelah meopause akan mengalami kerapuhan tulang. Hal ini disebabkan oleh faktor keturunan dan kekurangan salah satu zat gizi terutama kalsium yang berfungsi sebagai pembentuk tulang.
Posted in Uncategorized
Tagged akibat osteoporosis, apa itu osteoporosis, artikel osteoporosis, artikel tentang osteoporosis, ciri-ciri osteoporosis, definisi osteoporosis, diagnosa osteoporosis, etiologi osteoporosis, faktor penyebab osteoporosis, faktor resiko osteoporosis, gejala penyakit osteoporosis, komplikasi osteoporosis, laporan pendahuluan osteoporosis, osteoporosis adalah, osteoporosis pada lansia, osteoporosis pada pria, osteoporosis pada wanita, osteoporosis sekunder, patogenesis osteoporosis
Leave a comment
Penyebab Osteoporosis Dini
Normalnya
osteoporosis terjadi pada wanita pasca menopause atau pada pria usia
lanjut. Ini disebut osteoporosis primer. Ada juga osteoporisis
sekunder, yakni karena penyakit. Misalnya menopause dini, gangguan fungsi hati, ginjal, hematologi, kelainan endokrin, dan saluran pencernaan.
Gaya hidup juga dapat menjadi faktor resiko terhadap terjadinya osteoporosis. Antara lain merokok, banyak mengandung kafein (kopi) dan alkohol, kurang terpapar sinar matahari sehngga mengalami defisiensi vitamin D, dan malas bergerak. Semua ini sebenarnya dapat dihindari.
Rokok diketahui sebagai faktor resiko osteoporosis sejak 20 tahun lalu. Berbagai studi menunjukkan merokok meningkatkan resiko fraktur (patah tulang). Ditemukan bahwa makin lama dan makin banyak seseorang merokok, resiko fraktur menjadi semakin besar. Perokok yang mengalami fraktur, biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Menjadi perokok pasif di usia muda, dapat meningkatkan resiko rendahnya massa tulang. Berhenti merokok akan mengurangi resiko seseorang mengalami massa tulang rendah dan fraktur.
Dampak rokok terhadap kesehatan tulang belum diketahui pasti apakah penurunan massa tulang memang disebabkan oleh rokok, atau oleh faktor resiko lain. Misalnya secara umum tubuh para perokok cenderung lebih kurus. Berat badan ringan adalah salah satu faktor resiko massa resiko massa tulang rendah. Perokok juga cenderung lebih akrab terhadap alkohol, kurang aktif dan memiliki pola makan yang kurang baik. Dan wanita perokok umumnya memiliki kadar estrogen lenih rendah, dan cenderung lebih cepat mengalami menopause. Namun, beberapa literatur menyebutkan bahwa merokok dapat mengurangi penyerapan kalsium oleh tubuh.
Konsumsi kafein dan alkohol berlebihan juga meningkatkan resiko osteoporosis. Tak lain karena kedua jenis minuman ini mengurangi kemampuan tubuh menyerap kalsium dan mengahambat osteoblast (pembentukan tulang). Air seni peminum kafein mengandung lebih banyak kalsium. Ini berarti banyak kalsium yang dibuang dari dalam tubuh sehingga, tentunya tabungan tulang akan menipis.
Cara terbaik tentu saja menghindari semua faktor resiko yang dapat dihindari. Paling tidak meminimalkan. Jika belum bisa berhenti merokok, maka pastikankita dapat mencukupi kebutuhan kalsium harian sesuai usia. Bagi peminum kopi/alkohol, hindari mengonsumsinya bersamaan/berdekatan dengan mengonsumsi makanan berkalsium : beri jarak1-2 jam. Usahakan berjemur dibawah sinar matahari pagi, cukup 10-15 menit setiap hari. Tidak kalah penting, jangan malas bergerak. Olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 15-30 menit, 3-5 kali/minggu, terbukti dapat menguatkan tulang.
Gaya hidup juga dapat menjadi faktor resiko terhadap terjadinya osteoporosis. Antara lain merokok, banyak mengandung kafein (kopi) dan alkohol, kurang terpapar sinar matahari sehngga mengalami defisiensi vitamin D, dan malas bergerak. Semua ini sebenarnya dapat dihindari.
Rokok diketahui sebagai faktor resiko osteoporosis sejak 20 tahun lalu. Berbagai studi menunjukkan merokok meningkatkan resiko fraktur (patah tulang). Ditemukan bahwa makin lama dan makin banyak seseorang merokok, resiko fraktur menjadi semakin besar. Perokok yang mengalami fraktur, biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Menjadi perokok pasif di usia muda, dapat meningkatkan resiko rendahnya massa tulang. Berhenti merokok akan mengurangi resiko seseorang mengalami massa tulang rendah dan fraktur.
Dampak rokok terhadap kesehatan tulang belum diketahui pasti apakah penurunan massa tulang memang disebabkan oleh rokok, atau oleh faktor resiko lain. Misalnya secara umum tubuh para perokok cenderung lebih kurus. Berat badan ringan adalah salah satu faktor resiko massa resiko massa tulang rendah. Perokok juga cenderung lebih akrab terhadap alkohol, kurang aktif dan memiliki pola makan yang kurang baik. Dan wanita perokok umumnya memiliki kadar estrogen lenih rendah, dan cenderung lebih cepat mengalami menopause. Namun, beberapa literatur menyebutkan bahwa merokok dapat mengurangi penyerapan kalsium oleh tubuh.
Konsumsi kafein dan alkohol berlebihan juga meningkatkan resiko osteoporosis. Tak lain karena kedua jenis minuman ini mengurangi kemampuan tubuh menyerap kalsium dan mengahambat osteoblast (pembentukan tulang). Air seni peminum kafein mengandung lebih banyak kalsium. Ini berarti banyak kalsium yang dibuang dari dalam tubuh sehingga, tentunya tabungan tulang akan menipis.
Cara terbaik tentu saja menghindari semua faktor resiko yang dapat dihindari. Paling tidak meminimalkan. Jika belum bisa berhenti merokok, maka pastikankita dapat mencukupi kebutuhan kalsium harian sesuai usia. Bagi peminum kopi/alkohol, hindari mengonsumsinya bersamaan/berdekatan dengan mengonsumsi makanan berkalsium : beri jarak1-2 jam. Usahakan berjemur dibawah sinar matahari pagi, cukup 10-15 menit setiap hari. Tidak kalah penting, jangan malas bergerak. Olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 15-30 menit, 3-5 kali/minggu, terbukti dapat menguatkan tulang.
Posted in Uncategorized
Tagged akibat osteoporosis, apa itu osteoporosis, artikel osteoporosis, artikel tentang osteoporosis, ciri-ciri osteoporosis, definisi osteoporosis, diagnosa osteoporosis, faktor penyebab osteoporosis, faktor resiko osteoporosis, osteoporosis adalah, osteoporosis pada wanita, osteoporosis sekunder, patogenesis osteoporosis, pengertian osteoporosis, penyakit tulang osteoporosis, proses osteoporosis
Leave a comment
Pencegahan Osteoporisis Dini
Tinggi
badan orang usia lanjut memang terlihat menyusut karena tulang belakang
keropos hingga tubuh memendek dan bungkuk. Tulang manusia memiliki
lapisan yang keras dan lapisan dalam yang berongga seperti spons. Dari
bayi hingga dewasa, tulang dibentuk, dibuat baru, dan membesar. Setelah
usia 30 tahun akan terjadi maintenance. Artinya ketika tulang menua,
akan dirusak dalam waktu singkat oleh sel-sel perusak tulang
(osteoklas). Ini diimbangi dengan sel-sel pembentuk tulang (osteoblas).
Tapi pembentukan sel tulang baru butuh 3 bulan. Akhirnya tulang-tulang
berlubang-lubang dan menipis (ostopenia). Jika didiamkan tulang akan
keropos (osteoporosis), tekanan sedikit saja bisa menyebabkan tulang
patah.
Osteoporosis akan menjadi masalah diberbagai belahan dunia, karena kini usia harapan hidup makin meningkat. Wanita menopause adalah kelompok yang paling rentan mengalami osteoporosis. Wanita lebih rentan terhadap osteoporosis karena mengalami masa hamil dan menyusui, dimana ketika kebutuhan kalsium untuk janin dan bayi kurang, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang. Sekitar usia 50 wanita akan mengalami menopause. Proses resorpsi tulang jadi tidak terkendali, dan tidak dapat diimbangi oleh proses formasi tulang. Estrogen juga berperan dalam proses penyerapan kalsium.
Pencegahan osteoporosis tidak bisa dilakukan dengan cara instan harus dimulai sejak usia muda bahkan kanak-kanak. Sebaiknya memang sudah menabung tulang sejak dini, sehingga tulang mencapai puncak massa tulang yang optimal di usia 30-an. Dengan demikian lewat usia 30, ketika kepadatan tulang mulai menurun, tabungan tulang masih banyak hingga kepadatnnya terjaga hingga lansia.
3 langkah pencegahan osteoporosis adalah : Kalsium, Vitamin, Olahraga. Kalsium sebagai unsur pembentuk tulang, membutuhkan bitamin D untuk penyerapannya, sementara olahraga beban akan merangsang tulang menjadi kuat. Selama hal ketiga ini dipenuhi, sering-sering mandi tidak akan membuat anda menjadi bungkuk.
Osteoporosis akan menjadi masalah diberbagai belahan dunia, karena kini usia harapan hidup makin meningkat. Wanita menopause adalah kelompok yang paling rentan mengalami osteoporosis. Wanita lebih rentan terhadap osteoporosis karena mengalami masa hamil dan menyusui, dimana ketika kebutuhan kalsium untuk janin dan bayi kurang, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang. Sekitar usia 50 wanita akan mengalami menopause. Proses resorpsi tulang jadi tidak terkendali, dan tidak dapat diimbangi oleh proses formasi tulang. Estrogen juga berperan dalam proses penyerapan kalsium.
Pencegahan osteoporosis tidak bisa dilakukan dengan cara instan harus dimulai sejak usia muda bahkan kanak-kanak. Sebaiknya memang sudah menabung tulang sejak dini, sehingga tulang mencapai puncak massa tulang yang optimal di usia 30-an. Dengan demikian lewat usia 30, ketika kepadatan tulang mulai menurun, tabungan tulang masih banyak hingga kepadatnnya terjaga hingga lansia.
3 langkah pencegahan osteoporosis adalah : Kalsium, Vitamin, Olahraga. Kalsium sebagai unsur pembentuk tulang, membutuhkan bitamin D untuk penyerapannya, sementara olahraga beban akan merangsang tulang menjadi kuat. Selama hal ketiga ini dipenuhi, sering-sering mandi tidak akan membuat anda menjadi bungkuk.
Posted in Penyakit Osteoporosis
Tagged akibat osteoporosis, apa itu osteoporosis, artikel osteoporosis, artikel tentang osteoporosis, faktor penyebab osteoporosis, gejala osteoporosis, macam-macam osteoporosis, makalah osteoporosis, osteoporosis adalah, osteoporosis pada lansia, osteoporosis pada pria, pathway osteoporosis, patogenesis osteoporosis, penyakit osteoporosis, penyakit tulang osteoporosis, tentang osteoporosis
Leave a comment
Pencegahan Osteoporosis Dini
Osteoporosis
bisa dicegah. Pencegahannya harus dilakukan sejak dini. Sejak kecil
osteoporosis harus dicegah dengan pemenuhan asupan nutrisi secara baik,
khususnya pemenuhan kebutuhan kalsiumnya.
Selain dengan cara mencukupi kebutuhan nutrisi harian, osteoporosis bisa dicegah dengan tidak mengonsumsi lemak berlebihan karena lemak bersifat mengikay kalsium sehingga akan menghambat penyerapan kalsium pada tulang.
Berikutnya, yang harus diperhatikan dalam mencegah osteoporosis adalah dengan melakukan olahraga yang bersifat pembebanan untuk menguatkan matahari dan menjaga lifestyle dengan tidak merokok, minum alkohol dan kafein berlebih sehingga penyerapan kalsium bisa maksimal.
Begitu juga dalam melakukan diet, agar tidak berdampak pada terjadinya osteoporosis, lakukanlah diet seimbang yang juga kaya akan kandungan kaslium. Makanan yang kaya kalsium antara lain, teri, brokoli, kacang-kacangan, tempe dan tahu dan jangan lupa konsumsi susu.
Selain dengan cara mencukupi kebutuhan nutrisi harian, osteoporosis bisa dicegah dengan tidak mengonsumsi lemak berlebihan karena lemak bersifat mengikay kalsium sehingga akan menghambat penyerapan kalsium pada tulang.
Berikutnya, yang harus diperhatikan dalam mencegah osteoporosis adalah dengan melakukan olahraga yang bersifat pembebanan untuk menguatkan matahari dan menjaga lifestyle dengan tidak merokok, minum alkohol dan kafein berlebih sehingga penyerapan kalsium bisa maksimal.
Begitu juga dalam melakukan diet, agar tidak berdampak pada terjadinya osteoporosis, lakukanlah diet seimbang yang juga kaya akan kandungan kaslium. Makanan yang kaya kalsium antara lain, teri, brokoli, kacang-kacangan, tempe dan tahu dan jangan lupa konsumsi susu.
Posted in Penyakit Osteoporosis
Tagged akibat osteoporosis, apa itu osteoporosis, artikel osteoporosis, ciri-ciri osteoporosis, definisi osteoporosis, diagnosa osteoporosis, gejala osteoporosis, osteoporosis pada lansia, osteoporosis pada pria, pathway osteoporosis, pencegahan osteoporosis, pengertian osteoporosis, penyakit osteoporosis, penyakit tulang osteoporosis, penyebab osteoporosis, tanda-tanda osteoporosis
Leave a comment
Penyebab Osteoporosis Pada Lansia
Banyak
faktor yang bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit osteoporosis di
usia lanjut. Osteoporosis juga disebabkan oleh banyak faktor yaitu :
Selain itu, osteoporosis juga akan memberikan dampak secara ekonomi karena penderita osteoporisis harus mnum obat secara teratur dan terus menerus padahal harga obat mahal.
- Faktor usia. Wanita yang sudah menopause lebih berpotensi terserang osteoporosis. Ini disebabkan karena pada wanita menopause produksi hormone estrogen akan berkurang sehingga berakibat pada penurunan fungsi faktor pembentukan tulang.
- Konsumsi obat-obatan yang mengandung kortikosteroid dalam jangka lama, misalnya obat asma, lupus dan lain sebagainya.
- Gaya hidup yang kurang sehat, antara lain merokok dan minum-minuman beralkohol.
- Kurang asupan kalsium
- Kurang latihan fisik dan aktivitas
- Haid tidak teratur atau lama tidak haid
- Kurang paparan sinar matahari. Cukup paparan sinar matahari selama 30 menit, yaitu sebelum jam 9 pagi dan sesudah jam 4 sore bisa menghindarkan serangan osteoporisis.
Selain itu, osteoporosis juga akan memberikan dampak secara ekonomi karena penderita osteoporisis harus mnum obat secara teratur dan terus menerus padahal harga obat mahal.
Posted in Penyakit Osteoporosis
Tagged akibat osteoporosis, apa itu osteoporosis, artikel osteoporosis, artikel tentang osteoporosis, ciri-ciri osteoporosis, definisi osteoporosis, diagnosa osteoporosis, etiologi osteoporosis, faktor penyebab osteoporosis, faktor resiko osteoporosis, osteoporosis, osteoporosis sekunder, patogenesis osteoporosis, pencegahan osteoporosis, pengertian osteoporosis, penyebab osteoporosis, tanda-tanda osteoporosis, tentang osteoporosis
Leave a comment
Osteoporosis Pada Wanita
Proses penuaan adalah proses yang alami yang akan dialami oleh semua orang seiring dengan bertambahnya usia. Sebagai dampak dari proses penuaan ini adalah Osteoporosis (pengeroposan tulang) sebagai akibat gangguan metabolisme kalsium.Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan kelainan mikroarsitektur, yang berakibat meningkatnya kerapuhan tulang. Osteoporosis banyak ditemukan pada usia lanjut. Dua sel yang sangat penting dalam proses ini adalah osteoblast yang berfungsi dalam pembentukan tulan dan osteoklast yang berfungsi dalam proses resorpsi tulang.
Proses pembentukan dan resorpsi ini terjadi seumur hidup. Pada usia mulai 40 tahun massa tulang akan mulai berkurang sebagai akibat dari mulai berkurangnya fungsi osteoblast. Penurunan massa tulang inilah yang menyebabkan osteoporosis pada lansia. Massa tulang sangat dipengaruhi oleh kalsium karena 98% dari kalsium yang tersimpan dalam tulang. Kalsium yang berperan disini adalah kalsium ion yang dipengaruhi oleh 3 hormon, yaitu : hormon paratiroid, 1,25 dihidroksi vitamin D, dan kalsitonin.
Hormon paratiroid berperan dalam proses resorpsi tulang dengan mengaktifkan osteoklast dan akan mengakibatkan meningkatnya kadar kalsium dalam darah. 1,25 dihidroksi vitamin D akan merangsang osteoblast baru kemudian merangsang osteoklast. Sedangkan kalsitonin berperan sebagai pencegah osteoklast. Dari penelitian juga diketahui bahwa hormon estrogen berperan dalam penekanan proses resorpsi tulang.
Akibat dari osteroporosis maka orang akan mudah mengalami fraktur spontan atau patah tulang spontan. Sekitar 80% penderita osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami pengentian siklus menstruasi (amenorrhea). Wanita ini bisa mengalami kerapuhan tulang karena mereka memiliki tingkat estrogen yang lebih rendah, suatu hormon yang membantu menyimpan kalsium. Dan masalah di perparah dengan diet yang tidak cukup nurtisi terutama kalsium.
0 komentar:
Posting Komentar